7 Rahasia Budidaya Lada Perdu Agar Bebuah Maksimal

indonesiabertanam.com
Budidaya – Tanaman lada merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia yang diketahui dengan sebutan The King of Spice atau Raja Rempah-Rempah. Lada di Indonesia diketahui dengan sebutan MERICA atau SAHANG serta dipergunakan sebagai bumbu dapur. sepanjang ini budidaya lada di sentra keluaran lada di Kepulauan Bangka-Belitung serta Kalimantan, memakaikan tiang panjat mati. metode budidaya lada layaknya ini memerlukan biaya keluaran yang tinggi, terutama biaya pengadaan tiang kayu sebagai tiang panjat tanaman lada. 

Tiang panjat berbentuk batang kayu yang sekarang makin susah didapati serta petani lada jumlahnya makin sedikit. Perihal ini ialah salah satu pengakibat berkurangnya produktivitas lada di Indonesia. buat menaikkan keluaran lada nasional butuh dicari alternatif metode budidaya lada yang praktis dengan biaya yang lebih murah dengan tidak membuat turun produktivitas tanaman. 

Produktivitas lada amat dipicu oleh harga lada di pasaran, sehingga ringkih sekali pada fluktuasi harga. Saat harga lada turun drastis, petani enggan memelihara tanaman, sehingga tanaman tak terawat, banyak yang mati, atau diubah dengan komoditas lain, efeknya produktivitas lada secara nasional turun. Salah satu alternatif buat mengatasi masalah-masalah tersebut ialah dengan budidaya lada perdu Dengan budidaya lada perdu didambakan bisa menaikkan keluaran lada nasional, menjauhi fluktuasi harga lada serta menekan biaya keluaran. 

mitalom.com

Budidaya lada perdu mempunyai sebagian keunggulan, yaitu : biaya keluaran lebih murah pasal tak membutuhkan tiang panjat yang harganya makin mahal, berproduksi lebih awal yaitu dapat mulai dipanen terhadap usia 2 tahun sehabis tanam, dan pemeliharaan serta pemanenan lebih gampang. disamping itu, budidaya lada perdu dapat dilaksanakan proses tumpang sela dengan kelapa atau tanaman tahunan lainnya. Tanaman lada perdu juga dapat ditumpangsarikan dengan tanaman semusim layaknya kacang tanah serta jagung 

1. Persiapan Bibit Lada Perdu

Lada ialah tanaman yang dapat diperbanyak secara generatif, yaitu perbanyakan tanaman dengan biji. Namun terhadap lazimnya perbanyakan lada dilaksanakan secara vegetatif, yaitu melewati setek cabang. Bibit tanaman lada perdu didapati dari perbanyakan vegetatif dengan setek cabang buah yang mempunyai proses “Sympodial” serta tumbuh mendatar berupa perdu. Setek cabang buah bisa didapati dengan dua cara, yaitu setek cabang bertapak serta stek cabang buah 

a). Setek cabang bertapak yaitu stek cabang yang menyertakan sulur panjat.

metode setek cabang bertapak yaitu pembuatan setek dengan memakaikan setek cabang primer dengan 3 – 4 daun serta menyertakan satu buku sulur panjat. Tunas tidur serta daun penumpu yang adanya terhadap buku sulur panjat sesegera mungkin dipotong serta dibuang supaya tak terbentuk lagi sulur panjatPerbanyakan. dengan setek bertapak lebih gampang berhasil pasal setek menyertakan satu sulur panjat terhadap pangkal setek. pasal akar primordia telah terhadap sulur panjat sebagai tapak, tersebutkan persentase hidup dari setek bertapak senantiasa tinggi

 b). Setek cabang yaitu setek cabang buah primer serta sekunder. 

Cabang primer ialah cabang yang keluar dari sulur panjat, sedang cabang buah, peningkatan akar serta tunas lebih susah serta lama sehingga masa di pembibitan lebih lama. Setek cabang diperbanyak dari setek cabang sekunder yang dibuat dari cabang primer, sekunder serta tertier relatif susah berakar ketimbang setek cabang bertapak. Perihal ini dikarenakan pasal area buku serta ruas setek cabang primer, sekunder serta tertier tak mempunyai
primordia akar. Setek cabang buah merupakan upaya buat menaikkan efisiensi pemakaian bahan tanaman 


2. Persiapan Lahan Budidaya Lada Perdu

Tanaman lada perdu cocok dibudidayakan dengan proses tumpang sela ataupun tumpang sari, pasal tanaman ini
memerlukan naungan 25 – 50%. Lada perdu dapat ditumpang sela dengan tanaman perkebunan, contohnya kelapa, cengkeh, mangga serta sengon. Atau ditumpangsarikan dengan tanaman kacang tanah serta jagung. 

Budidaya lada perdu dengan metoda polykultur mempunyai sebagian keuntungan, antara lain bisa menaikkan efesiensi pemakaian lahan, membagikan nilai tambah pada penghasilan petani dan kurangi risiko kematian tanaman dampak cekaman lingkungan. 

Tanaman lada perdu yang ditumpang sela dengan tanaman perkebunan mempunyai persentase kematian lebih rendah dariapada budidaya lada secara monokultur. disamping itu sisa – sisa dari tanaman semusim yang telah dipanen menjadi asal pati bahan organik yang bisa menolong ketersediaan hara bagi tanaman lada Sistem perakaran tanaman lada perdu amat dangkal serta sedikit, sehingga tanaman ini tak tahan pada sinar matahari penuh. Lada perdu mempunyai struktur akar yang dangkal dengan 63,8% perakaran terkonsentrasi terhadap kedalaman 0-50 cm dari permukaan tanah. 

Oleh Karena itu bila lada perdu dibudidayakan secara monokultur, sebelum penanaman lada perdu butuh dilaksanakan penanaman pohon pelindung terlebih dahulu Persiapan lahan dimulai terhadap musim kemarau, sehingga penanamannya dilaksanakan terhadap musim hujan, diawali dengan pembersihan lahan, pengajiran dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m atau 1,5 m x 2 m, serta pembuatan lubang tanam dengan ukuran minimal 35 cm x 35 cm x 35 cm. terhadap pertanaman polikultur, misalnya terhadap kelapa, kebiasaannya ditanam ± 2 m dari pangkal batang kelapa atau di luar limit tajuk tanaman pokoknya, pasal perakaran kelapa lazimnya terkonsentrasi tertinggi sampai sekelumit 2 m dari pangkal batang dengan kedalaman 1,5 m (Nair, 1983). Menjelang musim penghujan, lubang tanam ditutup dengan campuran tanah atas serta pupuk kandang sejumlah 5–10kg/lubang tanam, sehingga terbentuk guludan individu setinggi ± 20 cm. Penambahan dolomit 0,5 kg/lubang tanam bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan 

balittro.litbang.pertanian.go.id

3. Penanaman Bibit Lada Perdu

Penanaman dilaksanakan terhadap awal musim penghujan, bibit lada perdu ditanam secara tegak. Saat melepaskan polibag, sebagusnya media tanam diusahakan tak pecah, pasal bisa menginterupsi pernyebaran akar yang bisa berakibat kematian. Selanjutnya tanah di sekitar bibit lada dipadatkan. buat kurangi penguapan, bibit dikasi naungan yang terbuat dari daun yang tak gampang lapuk layaknya daun alang-alang atau kelapa sampai tanaman kuat beradaptasi 

4. Pemeliharaan serta Perawatan Tanaman Lada Perdu

Secara umum pemeliharaan tanaman lada perdu lebih gampang ketimbang lada panjat, pasal tak membutuhkan pemeliharaan buat tiang panjatnya, sehingga biaya keluaran bisa ditekan. Pemeliharaan tanaman meliputi : 
a) penyiangan, 
b). perompesan bunga, 
c). penyiraman, 
d). perbaikan guludan, 
f). pemberian mulsa, 
g). perbaikan saluran pembuangan air 

a. Penyiangan

Guludan individu tanaman sesegera mungkin senantiasa bersih bebas dari gulma, dengan metode penyiangan terbatas (bobokor), yaitu cuma menyiangi gulma di sekitar batang tanaman/tajuk b. Perompesan bunga
Tanaman lada perdu kebiasaannya telah berbunga terhadap usia ± 1 bulan sehabis dipindah ke lapang. Bunga yang timbul sesegera mungkin dengan cepat dibuang sampai tanaman berusia ± 1,5 tahun . Perompesan bunga amat diperlukan buat mempercepat peningkatan vegetatif, serta dihentikan sehabis tanaman cukup rimbun 

c. Penyiraman

Penyiraman amat diperlukan terutama terhadap awal penanaman, sehabis tanaman cukup kuat tersebutkan penyiraman bisa disesuaikan dengan kebutuhan 

d. Perbaikan guludan

Mempertahankan bentuk serta tinggi guludan individu, dengan metode meningkatkan kembali tanah yang terkikis air dan merupakan juga pengendalian gulma

e. Perbaikan saluran drainase

Memperbaiki saluran drainase dengan sasaran menjauhi terjadinya genangan air di areal kebun lada perdu yang akan menginterupsi peningkatan tanaman serta bisa menjadi asal pati patogen 


f. Pemberian mulsa

Pemberian mulsa, baik mulsa plastik ataupun mulsa alam, amat dianjurkan terutama terhadap musim kemarau. disamping buat mempertahankan kelembaban terhadap tanah juga bermanfaat sebagai pupuk organik serta bisa menekan peningkatan gulma 

5. Pemupukan Tanaman Lada Perdu

a). Pemberian pupuk akar

Pemupukan tanaman lada disesuaikan dengan keperluan tanaman. terhadap tahun I pupuk NPKMg (12:12:17:2) 50 g/tanaman/tahun, diberikan 4 kali setahun. Pemberian pupuk dilaksanakan mulai 3 bulan sehabis tanam (BST). terhadap tahun II dosis pupuk 100 g/tanaman/tahun serta tahun III serta seterusnya 200 g/tanaman/tahun (Syakir serta Azri, 1994 dalam Syakir, 1996). Pemberian pupuk dilaksanakan tiap terhadap awal musim hujan. Pupuk diberikan dengan metode dibuat larikan atau ditugal ± 20 cm dari pangkal batang lada. Pemberian pupuk kandang diberikan tiap tahun terhadap awal musim kemarau dengan dosis 5-10 kg/tanaman/tahun 

b). Pemberian pupuk daun

Untuk mempercepat peningkatan vegetatif (agar tanaman laju rimbun) dilaksanakan pemberian pupuk daun dengan metode disemprot 2 kali sebulan atau sesuai dengan kebutuhan 6. Penanggulangan Hama serta Penyakit Lada Perdu
Untuk mencegah terjadinya serangan hama serta penyakit, dilaksanakan penyemprotan pestisida 1 kali sebulan atau sesuai dengan kebutuhan. Pemberian bambu bertujuan buat menjauhi kontak langsung daun lada dengan tanah sebagai salah satu upaya buat pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) 7. Panen serta Paska Panen Lada Perdu

Lada perdu mulai berproduksi terhadap usia 2 tahun, serta panen selanjutnya dilaksanakan tiap tahun sampai tanaman berusia lebih dari 10 tahun, bergantung pemeliharaan. Panen pertama bisa menghasilkan ± 200 g lada kering/tanaman. Panen berikutnya akan menaik sampai ± 300 g lada kering/tanaman. masa panen amat ditentukan oleh jenis lada yang akan dihasilkan serta tak lain hal dengan lada panjat, yaitu lada hitam serta lada putih. Pemanenan lada perdu cukup gampang pasal tak membutuhkan tangga 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Rahasia Budidaya Lada Perdu Agar Bebuah Maksimal"

Post a Comment